Nama Maron sendiri konon karena pantai ini masih merupakan
milik Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad), karena merah maron merupakan
warna khas baret Penerbad, maka pantai ini disebut Pantai Maron.
Pasir di Pantai Maron memang tidak putih. Agak hitam
keabu-abuan. Tapi, tidak masalah, bukan berarti pantai ini sudah tercemar,
karena warna alami pasir di Maron memang demikian, dan di banding pantai lain
di Semarang, Maron termasuk yang paling bagus.
Pantai ini terlihat lebih bersih daripada Pantai Marina.
Mungkin karena belum ada pembangunan dan pengembanagan di sini. Setiap akhir
minggu atau hari libur, pantai ini cukup ramai dikunjungi masyarakat.
Jalan untuk menuju pantai ini agak tidak bersahabat. Jalanan
masih berupa tanah padas keras berwarna putih yang jika turun hujan berubah
menjadi jalanan yang becek dan licin. Walaupun begitu, selama perjalanan menuju
pantai kita akan disuguhi pemandangan langit semarang yang biru dan jernih.
Ada lagi keindahan lain yang ditawarkan pantai ini. Meski
Maron tidak langsung menghadap ke barat, namun wisatawan bisa menikmati
indahnya sunset yang muncul di sisi barat laut. Kalau mujur, kita bisa mendapat
matahari yang lembut mulai menuruni lautan yang bergerak tenang..
Pelancong masih bisa beraktivitas rekreatif seperti
berkejar-kejaran, membuat rumah dari pasir pantai; serta tentu saja berenang di
pantai dengan siulet sinar matahari yang mulai merekah di arah barat, atau menyaksikannya
turun kedasar laut ketika senja mulai menyapa.
Selain berenang, pengunjung pun bisa menikmati ombak yang
menderu lembut sambil duduk, dengan siraman angina sepoi-sepoi yang asyik,
seraya menikmati makanan yang banyak dijual disekitar pantai.
Pantai Maron menawarkan suasana murah meriah. Untuk sekedar
melepas penat dan menikmati aneka sajian di warung-warung sekitar Pantai Maron.
Anda bisa menikmati sate ayam, bakso, mie rebus, dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment