Melancong rasanya nggak lengkap kalo tidak pulang dan
membawa sesuatu yang bisa mengingatkan kita setiap saat tentang suatu tempat
yang pernah kita kunjungi. Beberapa travelers seperti kamu mungkin tidak
terlalu berminat dengan suvenir yang dijual di toko oleh-oleh karena terlalu
mainstream, alias pasaran, alias sudah terlalu banyak orang yang memilikinya.
Mengumpulkan barang antik dari berbagai daerah saat ini juga mulai disukai oleh
sebagian kawula muda. Semakin tua suatu barang dan semakin sulit didapatkan
maka akan semakin tinggi pula nilai dan kepuasan untuk memilikinya.
Lalu dimana saja pasar loak atau pasar barang antik yang
populer di Indonesia? Ini dia ulasannya.
1. Pasar Triwindu ( Pasar Windujenar ), Solo, Jawa Tengah
Pasar Triwindu atau yang sekarang dikenal dengan nama Pasar
Windujenar ibarat surga yang penuh harta karun buat mereka yang gemar
mengkoleksi barang antik. Kalau kamu berjalan menyusuri lorong-lorong di pasar
ini kamu abisa temukan aneka macam koleksi koin kuno, kain batik, lukisan,
patung, lampu-lampu minyak, keris, beberapa perangkat elektronik jadul seperti
gramafon, radio, mesin jahit dan ada juga setrika arang. Beberapa kios ada juga
yang menawarkan fosil prasejarah dari Sangiran dan beberapa senjata kuno yang
diklaim merupakan milik keluarga kerajaan Surakarta. Meski keasliannya masih
diragukan, tapi ada keasyikan tersendiri ketika kita berjalan mengelilingi
pasar dambil menikmati atmosfer khas Kota Solo.
Tidak semua barang yang dijual di pasar barang antik adalah
barang kuno. Bisa saja barang itu merupakan replika dari perangkat serupa yang
dibuat beberapa bulan lalu. Jadi kamu yang nggak punya pengalaman dalam hal
barang antik sebaiknya waspada jika ingin membeli suatu barang. Jangan ragu
untuk menawar hingga separuh harga jika barang yang kamu sukai ditawarkan
dengan harga kelewat mahal. Uniknya, di Pasar Triwindu masih berlaku sistem
barter, travelers. Kamu bisa menukar barang antik yang kamu punya dengan barang
yang ditawarkan penjual, asal barang milikmu benar-benar menarik dan harganya
sepadan dengan barang yang kamu inginkan.
Penginapan MURAH di Solo >> disini
2. Pasar Cimol Gedebage, Bandung
Pasar Cimol Gedebage yang terletak di Jalan Sukarno Hatta,
Bandung secara sekilas memang tak tampak seperti pasar barang antik karena
hampir sebagian besar pedagang di sana menjual pakaian. Tapi coba masuk ke
dalam dan amatilah pakaian-pakaian yang ditawarkan. Ya, Pasar Cimol Gedebage
menjual pakaian-pakaian impor bekas, mulai dari gaun pesta, tas, sepatu, jaket
kulit, celana, jas, rompi, kaos dan pakaian anak-anak, semuanya ada. Asyiknya
lagi, sebagian besar dari pakaian second ini branded, travelers, alias keluaran
merek pakaian terkenal.
Kalo masalah harga, jangan khawatir, travelers. Pasar ini
adalah tempat buat kamu yang ingin tetap tampil gaya meski dengan biaya seadanya.
Satu potong baju atau celana bisa kamu dapatkan dengan harga sebesar Rp 20
ribu. Murah banget kan? Coba datang di hari Sabtu atau Minggu kalo kamu ingin
bisa memiliki baju dengan harga lebih murah lagi, bahkan bisa sampai separuh
dari harga aslinya. Tapi jangan lupa untuk selalu teliti sebelum membeli ya,
travelers.
Penginapan MURAH di Bandung >> disini
3. Pasar Antik Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Selatan
Sesuai dengan namanya, pasar yang telah dibuka dan
diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin di tahun 1974 terletak di Jalan Surabaya,
Menteng, Jaksel dan dekat dengan Stasiun Cikini. Pasar Antik Jalan Surabaya
awalnya hanya diisi segelintir pedagang yang menjual barang bekas rumah tangga
seperti perkakas dapur, gerabah, radio dan banyak lagi. Beberapa tahun kemudian
jumlah pedagang makin banyak dan mereka menyulap kios menjadi bangunan semi
permanen seperti yang bisa kita lihat sekarang. Jenis barang yang ditawarkan
pun makin beragam. Perangkat gramapon bisa kamu temui di sini, lengkap dengan
vinyl/ piringan hitam dari para musisi jaman nenek moyang. Selain itu, kamu
juga bisa temukan guci, telepon putar, safety box, jam dinding kuno, lampu
kristal, barang-barang yang terbuat dari perunggu, aneka jenis koper, dan masih
banyak lagi.
Seperti Pasar Triwindu di Solo, Pasar Antik Jalan Surabaya
juga sering dikunjungi para wisatawan mancanegara dari Belanda, Jepang,
Inggris, Austria dan Singapura. Mantan Presiden AS, Bill Clinton, bahkan
menyempatkan diri berkunjung ke pasar ini dalam kunjungannya ke Indonesia di
tahun 1994.
Penginapan MURAH di Jakarta >> disini
4. Pasar Klithikan, Yogyakarta
Istilah klithikan dalam bahasa Indonesia artinya kegiatan
berburu barang, baik baru maupun bekas. Istilah ini kemudian digunakan sebagai
nama pasar loak yang terletak di Jalan Mangkubumi, Jogjakarta. Pasar ini
melakukan kegiatan jual beli di malam hari dan menawarkan aneka macam barang
seperti yang ditawarkan pasar loak pada umumnya. Salah satu kontributor
Pegipegi yang pernah tinggal di Yogyakarta bahkan pernah menemukan kaca spion
dan tutup tangki bensin sepeda motor di pasar ini. Menurut pengakuannya,
rekan-rekan kuliahnya juga biasa mencari peralatan pertukangan, onderdil motor
dan mobil kuno, hingga mur baut dengan ukuran tertentu yang jarang ditemukan di
toko.
Pemerintah setempat kemudian memindahkan Pasar Klithikan ke
Jalan HOS Cokroaminoto Jogjakarta dengan alasan aktifitas jual beli terlalu
ramai sehingga bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kepindahan Pasar
Klitihikan ke lokasi baru cukup menguntungkan untuk para pembeli karena mereka
bisa lebih mudah mencari barang yang mereka inginkan dalam satu lokasi, dan
jumlah penjual juga makin banyak sehingga menambah lapangan pekerjaan.
Sumber : Pegipegi
0 comments:
Post a Comment